Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan Untuk Persatuan, Anies Baswedan, menjelaskan kronologi pencopotan dirinya dari Mendikbud. Anies menjelaskan hal tersebut ketika hadir sebagai narasumber dalam program televisi Kick Andy Double Check.
Anies menghormati keputusan Presiden dan mengaku bersyukur ketika dicukupkan tugas di Kemendikbud. Karena hikmah dari peristiwa tersebut, Anies jadi terpilih menjadi Gubernur di DKI Jakarta dan mendapatkan pengalaman yang lebih kaya.
“Saya hormat, saya menghargai, dan saya bersyukur dicukupkan tugas di Kemendikbud. Karena saya kemudian hikmahnya saya mendapatkan pengalaman yang lebih kaya sebagai penyelanggara negara di Jakarta. Saya juga tidak pernah tahu bahwa saya mendapatkan amanat sebagai Gubernur,” kata Anies.
Anies menyebut terdapat tujuh Menteri yang direshuffle saat itu, namun seolah-olah hanya dirinya sendiri.
“Tujuh ini cuma kadang-kadang orang-orang lihatnya cuma satu, padahal engga. Ada Pak Jonan, ada Pak Sudirmam Said, Pak Feri Mursidan, ada Pak Husein, ada Pak Yudi, saya lupa nama namanya Pak Marwan, tujuh,” kata Anies .
Anies menghormati keputusan pencopotannya dari Mendikbud, serta tidak pernah menanyakan alasan pencopotannya kepada Presiden. Anies yakin bahwa Presiden memilki pertimbangan yang banyak terkait pencopotannya.
“Jadi ini keputusan politik yang harus dihormati, dan tidak pernah tanya juga kenapa. Seketika presiden memutuskan pasti beliau memiliki pertimbangan yang lengkap. Tentang bagaimana beliau harus menjaga apakah keseimbangan apakah arah dan lain-lain. Dan buat saya itu adalah hak beliau, kita hormati,” kata Anies.
Anies juga menyebut dirinya tidak marah tekait keputusan Presiden tersebut. Anies menyebut, dirinya terus bekerjasama dengan Presdiden ketika menjabat jadi Gubernur DKI. Saat Anies meminta waktu untuk bertemu, Anies menyebut selalu diberikan waktu oleh Presiden.
“Tidak marah, dan kita terus bekerja bersama ketika kemudian bertugas di Jakarta. Bisa dibilang kapan saja saya minta waktu untuk audiensi, beliau selalu berikan. Dan banyak urusan di jakarta itu yang memerlukan dukungan dari pemerintah pusat. Kapan saya perlu, saya selalu kontak, lapor, diberikan waktunya,” kata Anies.